Detail Article

Musuh Besar Itu Diri Sendiri

 08/08/2015 | Referensi: -

Pada saat lahir ke dunia fana ini semua sama keadaannya, melengkingkan tangis bahagia, tanpa nama tanpa busana. Dengan belaian kasih sayang kedua orang tua, kepada sang bayi diberikan pakaian sesuai kebutuhannya, bernama popok, lalu… sebuah nama. Pemberian nama sering mengandung pesan berbagai harapan untuk masa depan si buah hati, anak tercinta. Banyak kenyataan dalam hidup ini tidak seindah harapan, walaupun memberikan peluang yang sama untuk mendapatkan sesuatu yang menyenangkan atau bisa juga kesedihan. Manusia dituntut cerdas dan pandai bermain bola-bola nasib dengan irama yang harmonis menghadapi alam lingkungan yang kadang-kadang tidak bersahabat. Seseorang yang bernama manusia, di jaman yang serba “kebendaan” ini banyak berbuat aneh dan salah tingkah. Kalau ia korup, mengambil sesuatu yang bukan haknya untuk sebuah kehidupan palsu yang “wah”, rumah, mobil dan kesenangan lainnya, semestinya ia malu, tetapi pada umumnya malah bangga, aduhai. Padahal, perasaan malu adalah bagian dan ukuran kualitas keimanan. Kita, setiap detik seharusnya merasa bersalah. Kepada siapa? Kepada siapa lagi, kalau tidak kepada Tuhan dan makhluk jenisnya sendiri yang disebut manusia. Bersalah kepada Tuhan, mohonlah ampunan kepada Yang Maha Pengampun itu, hijrahlah dari salah kepada kebenaran secara konsisten sampai nafas terakhir dihembuskan. Tingkatkan terus menerus hubungan dengan Allah Swt (ibadah) dan dengan manusia (silaturahmi). Kalau itu tidak kita lakukan, maka kita akan menjadi “hina” di manapun kita berada (QS 3 : 112).

Kalau seseorang memiliki sifat sombong, walaupun ia salah, sangatlah berat baginya untuk meminta maaf kepada orang yang dijahilinya dan juga sangat sukar baginya untuk memberi maaf kepada yang meminta maaf. Allah Swt mengingatkan kepada kita agar berlapang dada dan saling memaafkan, bukankah kita ini selalu mendambakan ampunan-Nya, Yang Maha Pemaaf itu? (QS 24 : 22). Ayat 22 dari Surat An Nur itu menurut sejarahnya, diturunkan karena kasus gosip atas diri Siti Aisyah, isteri Nabi Muhammad Saw. Abu Bakar ra, ayah Siti Aisyah sangat marah. Ia bersumpah, tidak akan memberi bantuan dan tidak akan memaafkan siapa saja yang terlibat gosip itu. Abu Bakar ra adalah tokoh masyarakat Quraisy, berpengaruh dan kaya raya, yang dapat berbuat apa saja dengan kelebihannya itu. Tuhan Yang Maha Kaya tidak suka sumpah seperti itu, IA sayang dan senang kepada orang yang sabar, berlapang dada saling maaf memaafkan. Sebagai tambahan, ada riwayat lain menceritakan betapa menderitanya seorang anak (dewasa) pada saat sakarat, karena durhaka kepada ibunya. Nampak sangat payah menghadapi kematian yang tertunda-tunda. Sang anak rupanya tidak sempat meminta maaf dan sang ibu belum mau memaafkan.Singkat cerita, Rasulullah memintakan kemaafan ibunya dengan ikhlas atas segala kesalahan dan kedurhakaan sang anak. Dengan ijin Allah Swt, sang anak lebih tenang dan cepat menghadapi kematian,…. kembali kepada Sang Pencipta.

Ternyata kebaikan dan keburukan itu berasal dari diri kita sendiri, sebuah fitrah yang boleh jadi berpotensi seimbang dan variatif. Kecerdasan emosional, intelektual dan spiritual sangat berperan untuk memenangkan pertempuran sejati, menghadapi musuh besar yang berada sangat dekat, di dalam diri kita sendiri, yaitu hawa nafsu buruk tidak terkendali, yang melahirkan aroganisme, pemarah, pendendam, tidak pemaaf dan tidak mau meminta maaf.

Hadis Nabi kita mengatakan : Puasa hamba Allah tidak akan diterima, apabila :

  1. Tidak mau meminta maaf kepada orang tua,
  2. Suami isteri yang tidak saling memaafkan, dan
  3. Tidak saling sapa menyapa (berselisih) dengan tetangga! (wallahua’lam).

Sumber: A. Mukti Abhaka
Oleh: Owner Application
Artikel Lain
26/07/2023 | Administrator

17/02/2021 | Administrator

27/08/2019 | Farah Yuliani

04/11/2018 | Administrator

24/10/2018 | Administrator

03/09/2018 | Administrator

02/07/2018 | Administrator

11/04/2018 | Administrator

11/04/2018 | Administrator

24/01/2018 | Ulfah

11/01/2018 | Ulfah

11/01/2018 | Ulfah

06/12/2017 | Ulfah

23/09/2017 | Ulfah

18/09/2017 | Ulfah

14/09/2017 | Ulfah

08/09/2017 | Ulfah

08/06/2016 | Ulfah

26/04/2016 | Ulfah

20/04/2016 | Ulfah

29/03/2016 | Ulfah

24/11/2015 | Farah Yuliani

12/11/2015 | Farah Yuliani

12/11/2015 | Farah Yuliani

08/08/2015 | Owner Application

08/08/2015 | Owner Application

08/08/2015 | Owner Application

08/08/2015 | Owner Application

08/08/2015 | Owner Application

01/07/2015 | Owner Application

01/07/2015 | Owner Application

29/06/2015 | Owner Application